Beautiful Afternoon

Cahaya senja menunggu sang malam.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Rabu, 29 Februari 2012

Kesalahan dalam Penalaran (TUGAS 3)

Dari pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui apa itu penalaran dan metode penalaran. Sekarang ini akan di bahas mengenai kesalahan dalam penalaran. Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir untuk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.

Salah nalar ada dua macam:

  1. Salah nalar induktif, berupa :
    1. kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
    2. kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
    3. kesalahan analogi.

2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan :

  1. kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
  2. kesalahan karena adanya term keempat;
  3. kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
  4. kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Fakta atau data yang akan dinalar itu boleh benar dan boleh tidak benar.

Pengertian dan contoh salah nalar :

  1. Gagasan,
  2. pikiran,
  3. kepercayaan,
  4. simpulan yang salah, keliru, atau cacat.


Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan. Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya.

Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar. Pembahasan ini akan mencakup dua jenis kesalahan menurut penyebab utamanya, yaitu kesalahan karena bahasa yang merupakan kesalahan informal dan karena materi dan proses penalarannya yang merupan kesalahan formal.

Gagasan, pikiran, kepercayaan atau simpulan yang salah, keliru, atau cacat disebut sebagai salah nalar.

Berikut ini salah nalar yang berhubungan dengan induktif, yaitu :

A. Generelisasi terlalu luas

Contoh : perekonomian Indonesia sangat berkembang

B. Analogi yang salah

Contoh : Ayah Tuti, seorang penjual batik, yang dapat menjualnya dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu,Ayah Romi seorang penjual batik, tentu dapat menjualya dengan harga terjangkau.

Jenis – jenis salah nalar

  1. Deduksi yang salah : Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.

contoh :

  • Kalau internet masuk desa, rakyat di daerah itu menjadi cerdas.
  • Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.
  1. Generalisasi terlalu luas

Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.

Contoh :

  • Setiap orang yang telah mengikuti Penataran P4 akan menjadi manusia Pancasilais sejati.
  • Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.
  1. Pemilihan terbatas pada dua alternatif

Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.

Contoh :

  • Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.
  1. Penyebab Salah Nalar

Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.

Contoh:

  • Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.
  • Anak wanita dilarang duduk di depan pintu agar tidak susah jodohnya.
  1. Analogi yang Salah

Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.

Contoh:

  • Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.
  1. Argumentasi Bidik Orang

Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.

Contoh:

  • Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

KESIMPULAN

Jadi, maksud dari penalaran adalah untuk menemukan kebenaran. Dan Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi :

  • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
  • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

Sumber:

· http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

· http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/materi-1-penalaran-bahasa-indonesia/

· http://queenchib.blogspot.com /2011/04/penalaran-induktif-dan-salah-nalar.html

· http://diinnydwiiputriianti.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif-salah-nalar.html

· Bahasa Indonesia/Sepitri

· http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/

Metode Penalaran (TUGAS 2)

Setelah kita mengetahui definisi dari Penalaran, selanjutnya kita akan membahas apa saja yang menjadi metode Penalaran. Metode penalaran dibagi menjadi 2, yaitu metode pena[laran induktif dan metode penalaran deduktif.

1) Metode Penalaran induktif

Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Macam-macam penalaran Induktif antara lain :

a. Hubungan Kausal, adalah penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan
b. Hubungan Sebab Akibat, adalah penalaran dimulai dengan mengemukakan fakta berupa sebab lalu disusul dengan kesimpulan yang berupa akibat
c. Hubungan Analogi, adalah penalaran yang membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki banyak persamaan

d. Hubungan Klasifikasi, adalah penalaran yang menggolongkan atau mengelompokkan ide, gagasan, pendapat atau suatu hal atas dasar pengalaman yang disusun secara sistematis.

Contoh:

Jika ada udara, manusia akan hidup.

Jika ada udara, hewan akan hidup.

Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.

Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

*Artinya pada penalaran induktif, konklusi lebih luas dari premis.

2) Metode Penalaran Deduktif

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.

Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :

a. Silogisme

Merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

Contoh:

Semua anak kelas 3KA21 gemar membaca

Ilfa adalah anak kelas 3KA21

Jadi, Ilfa gemar membaca (konklusi / kesimpulan)

b. Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contoh :

Semua penyanyi adalah seniman

Vidi Aldiano adalah seorang penyanyi

Jadi, Vidi Aldiano adalah seorang seniman

Dari silogisme ini dapat ditarik satu entimen, yaitu ”Vidi Aldiano seorang seniman karena dia adalah penyanyi”.

Sumber :

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf

http://hinokaji.wordpress.com/2011/10/26/macam-macam-penalaran/

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran


Definisi Penalaran (TUGAS 1)


Dalam kehidupan ini banyak arti kata yang belum kita pahami sehingga menyulitkan kita dalam proses berkomunikasi secara tersirat maupun tersurat. Kata-kata yang belum kita ketahui itu lah yang mendorong kita untuk melakukan penalaran yang baik agar menghasilkan kalimat yang efektif di dalam berkomunikasi. Untuk itu dapat di definisikan bahwa Penalaran adalah bentuk tertinggi dari pemikiran, dan oleh sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan proporsi. Penalaran adalah suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan data atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Sedangkan dalam Wikipedia Bahasa Indonesia, penalaran merupakan proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Beberapa definisi Penalaran menurut para ahli:

  • Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
  • Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
  • Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran/


http://hinokaji.wordpress.com/2011/10/26/macam-macam-penalaran/

http://she2008.wordpress.com/2011/02/27/penalaran-induktif/