Dalam pembahasa sebelumnya, telah kita bahas mengenai Apa itu Softskill. Softskill adalah suatu kemampuan seseorang dalam bersosialisasi dengan halayak ramai . Kemampuan bersosialisasi sangatlah dibutuhkan agar terciptanya keharmonisan antar manusia. Selain softskill yang perlu dikembangkan, hardskill pun diperlukan dalam kehidupan ini.
Hardskill adalah suatu kemampuan seseorang dalam ilmu pengetahuan/ akademik yang dipelajari. Dengan adanya hardskill maka manusia pun akan memiliki wawasan ilmu pengetahuan . Di dalam pekerjaan tidak menutup kemungkinan bahwa hardskill juga diperlukan karena pekerja yang berwawasan ilmu baik akan menguntungkan sekali perusahaan. Dalam hardskill pun memiliki kekurangan, bahwa seseorang akan mengambil tindakan yang tepat atas apa yang telah mereka pelajari. Jika suatu ketika ia disodori pertanyaan yang belum diketahui maka ia tidak bisa berkata-kata dan akan membuat tidak percaya diri sehingga hal itu akan sangat merugikan perusahaan.
Dalam bangku sekolah kita dilatih dengan adanya softskill dan hardskill. Softskill ada pada saat kita mengikuti extra kulikuler sedangkan hardskill kita dapat pada saat kegiatan belajar mengajar. Hardskill memiliki tingkat kedudukan 90 persen dan sisanya softskill ketika kita berada disekolah. Padalah di dunia kerja, hardskill hanya diperlukan sekitar 15 persen dan selebihnya adalah softskill.
Sangat naif jika kita hanya mengutamakan salah satu dari hardskill atau softskill saja. Tetapi akan lebih baik jika kita membuat keduanya balance sehingga kinerja yang kita miliki akan semakin baik. Kedua-duanya sangatlah penting dalam kehidupan ini. Hardskill dan softskill seperti pribahasa “bagai sayur tanpa garam” artinya tidak akan lengkap bila ada hardskill tetapi softskill tak kita miliki.
0 komentar:
Posting Komentar